Rabu, 24 Februari 2016

MATERI KULIAH PSIKIOLOGI SOSIAL

TUGAS MAKALAH KELOMPOK
KELOMPOK SOSIAL, SITUASI KELOMPOK, JENIS 
DAN CIRI UTAMA KELOMPOK



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian dan selalu mengandalkan orang lain. Manusia memang selalu bergantung kepada sesamanya untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Maka daripada itu, manusia berkeinginan untuk membuat kelompok dengan dasar dan maksud untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Kelompok sosial merupakan sekumpulan manusia yang mempunyai ciri-ciri yang sama, mempunyai pola interaksi yang terorganisir, dan mempunyai kesadaran bersama akan keanggotaannya. Berbicara tentang kelompok berarti membicarakan juga situasi dan keadaan suatu kelompok, jenis dan ciri-ciri utama kelompok. Kelompok-kelompok sosial merupakan himpunan manusia yang saling hidup bersama dan menjalani saling ketergantungan dengan sadar dan tolong menolong. 
Masing-masing jenis kelompok sosial tentunya mempunyai ciri-ciri yang berbeda antara satu sama lainnya. Berbeda jenis kelompok maka berbeda pula situasinya. Untuk bisa membedakan kelompok sosial yang satu dan yang lainnya, kita perlu mempelajari dan memahami terlebih dahulu kharakteristik dan situasi/kondisi dari sebuah kelompok tersebut agar dapat mengklasifikasikannya ke dalam sudut pandang yang berbeda. 

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik beberapa pertanyaan, yaitu sebagai berikut:
Apa yang dimaksud dengan kelompok sosial ?
Apa yang dimaksud dengan situasi kelompok? Dan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi situasi kelompok tersebut ?
Apa saja jenis-jenis dan ciri utama dari kelompok sosial ?

C. Tujuan dan Manfaat Pembahasan 
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menganalisis apa itu yang dimaksud dengan kelompok sosial, apa itu situasi kelompok dan faktor apa saja yang mempengaruhinya, serta mengidentifikasi jenis-jenis dan ciri utama kelompok sosial sebagai upaya untuk menambah wawasan.
Manfaat
Manfaat daripada pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang kelompok sosial, situasi kelompok, jenis-jenis dan ciri utama kelompok sosial.
Sebagai sarana untuk menunjang mata kuliah psikologi pemerintahan.
Dapat dijadikan sumber referensi bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya

D. Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang kami gunakan yaitu studi kajian pustaka dan observasi lapangan. Maka daripada itu, hasil dari penelitiannya ada yang bersifat teoritis dan juga praktis.


BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Kelompok Sosial
Kelompok sosial merupakan kelompok yang terorganisir dan memiliki aturan serta norma-norma yang harus ditaati oleh setiap anggotanya. Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa “kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi”. Sedangkan Robert K. Merton berpendapat bahwa “kelompok sosial adalah kelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah matang”.

B. Situasi Kelompok
Situasi kelompok adalah situasi yang terdapat dalam suatu kelompok. Barnlund dan Haiman, yang dikutip Goldberg dan Larson (Huraerah, 2006:62) mengatakan bahwa situasi dalam suatu kelompok mencerminkan sistem norma kelompok tersebut. Mereka juga mengungkapkan bahwa beberapa kelompok, mungkin mempunyai iklim kelompok yang sangat kooperatif, sedangkan kelompok lain mungkin sangat kompetitif.

C. Jenis dan Ciri-Ciri Utama Kelompok
1. Jenis Kelompok Sosial
Tipe-tipe kelompok sosial yang terdapat dalam sebuah masyarakat multikultural dapat diklasifikasikan bermacam-macam kriteria, seperti jumlah anggotanya, makna kelompok bagi anggota, sikap anggota terhadap kelompok, sifat ikatan antara anggota, peran kelompok bagi seseorang, dan strukturnya. Menurut Robert Bierstedt yang dikutip oleh . mengatakan bahwa “kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis” (........). Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam yaitu kelompok statistik, kelompok kemasyarakatan, kelompok sosial dan kelompok asosiasi.

2. Ciri-Ciri Kelompok Sosial
Setiap kelompok sosial memiliki ciri-ciri yang berbeda antara satu sama lain. Ciri-ciri tersebut menggambarkan jenis dan tipe daripada kelompok sosial tersebut. Menurut Soetarno (dalam Huraerah, 2006:6) mengutip hasil penelitian para ahli sosiolog dan ahli psikologi sosial yang menunjukkan bahwa “kelompok sosial mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu adanya motif yang sama, adanya sikap in-group dan out-grup, adanya solidaritas antar anggota kelompok, adanya struktur kelompok dan adanya norma kelompok”.



BAB III
PEMBAHASAN

A. Analisis Teori
1. Definisi Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok sosial merupakan sekumpulan atau sekelompok orang yang ada di masyarakat dan memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dan saling berinteraksi satu sama lain, serta biasanya memiliki suatu kesuakaan yang sama (hobbi, pekerjaan, aktivitas, fansclub, dan sebagainya).
Istilah kelompok sosial merupakan terjemahan dari bahas Inggris yaitu “social groups”, social berarti sosial/kemasyarakatan, sedangkan groups berarti kelompok. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa definisi daripada kelompok sosial menurut para ahli:
Menurut Soerjono Soekanto
Kelompok adalah himpunan atau kesatuan kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
Menurut George Homans
Kelompok adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi, dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan timbal balik.
Menurut Paul B. Horton dan Chester L Hunt
Istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotannya dan saling berinteraksi.
Hendro Puspito
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur, dan tetap dari individu-individu yang melaksankan perannya secara berkaitan guna mencapai tujua bersama.
Robert K. Merton
Kelompok sosial dalah kelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah matang.
Johnson
Kelompok sosial adalah dua atau lebih orang yang saling berinteraksi dengan cara-cara yang terpola, dan dikenali sebagai kelompok oleh mereka sendiri dan oleh orang lain.
Smith
Kelompok sosial adalah sebagai unit yang terdiri dari sejumlah orang yang memiliki kemampuan untuk bertindak dalam cara yang sama terhadap lingkungan mereka.
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang mempunyai ciri-ciri yang sama, tujuan dan motivasi yang sama, mempunyai pola interaksi yang terorganisir, dan mempunyai kesadaran bersama akan keanggotaannya.

2. Situasi Kelompok
Situasi kelompok adalah sebagai suatu situasi ketika terdapat dua individu atau lebih mengadakan interaksi sosial yang mendalam satu sama lain. Karena terdapat situasi ini maka terbentuklah kelompok sosial, artinya suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu sudah terdapat pembagian tugas, struktur, norma-norma tertentu.
Pengertian situasi kelompok menurut Huraerah dan Purwanto dalam bukunya Dinamika Kelompok (2006:9) yaitu “suasana yang terdapat dalam suatu kelompok, sebagai hasil dari berlangsungnya hubungan-hubungan interpersonal atau hubungan antar anggota kelompok”. Sedangkan menurut Barnlund dan Haiman yang dikutip Goldberg dan Larson (dalam Huraerah dan Purwanto, 2006:62) mengatakan bahwa “suasana/iklim dalam suatu kelompok mencerminkan sistem norma kelompok tersebut”. Mereka juga mengungkapkan bahwa beberapa kelompok, mungkin mempunyai iklim kelompok yang sangat kooperatif, sedangkan kelompok lain mungkin sangat kompetitif.
Situasi yang terjadi pada satu kelompok sosial tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu diantaranya adalah:
Faktor Eksternal
Adanya perubahan situasi sosial seperti pemekaran sebuah wilayah, masuknya industrialisasi ke pedesaan dan sebagainya.
Adanya penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Masuknya pengaruh budaya asing ke dalam suatu kelompok tersebut.
Terjadi perubahan situasi ekonomi dan dan pergantian elite politik yang menyebabkan berkembangnya kelompok sosial masyarakat.
Faktor Internal
Adanya konflik antaranggota kelompok yang menimbulkan kecemasan dalam kelompok tersebut.
Adanya perbedaan prinsip dan tujuan yang menyebabkan renggangnya hubungan antaranggota kelompok  seperti contoh adalah Partai Golkar dan PPP yang masing-masing anggotanya sudah berbeda prinsip sehingga muncul dua kubu berseberangan.
Perbedaan paham dan perbedaan kepentingan setiap anggota. 


B. Jenis dan Ciri-Ciri Utama Kelompok Sosial
Jenis-jenis kelompok sosial yang terdapat dalam masyarakat dapat diklasifikasikan bermacam-macam kriteria, seperti dilihat dari jumlah anggotanya, makna kelompok bagi anggota, sikap anggota terhadap kelompok, sifat ikatan antaranggotanya, peran kelompok bagi seseorang dan strukturnya.
Kelompok Sosial Berdasarkan Sifat Ikatan Anggotanya
Konsep ini diperkenalkan oleh ahli Sosiologi dari Jerman bernama Ferdinand Tonnies yang berpendapat kelompok masyarakat terbagi menjadi:
Gemeinschaft (Paguyuban)
Gemeinschaft adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal (Huraerah dan Purwanto, 2006:12).
Menurut Tonnies ciri pokok paguyuban adalah:
Intimate, adalah adanya hubungan yang mesra dan menyeluruh.
Private, adalah adanya hubungan yang bersifat pribadi yaitu untuk beberapa orang saja.
Exclusive, artinya bahwa hubungan tersebut hanyalah untuk “kita saja dan tidak untuk orang lain di luar “kita”.
Jenis-jenis Gemeinschaft terbagi menjadi 3 yaitu:
Gemeinschaft of Blood, yaitu mengacu pada ikatan kekerabatan (garis keturunan). Contoh; Keluarga, Klam, Marga, dan kelompok kekerabatan seperti Paguyuban Urang Sunda.
Gemeinschaft of Mind yaitu mengacu pada hubungan persahabatan baik karena keahlian, pekerjaan atau pandangan yang sama meskipun diantara mereka tidak memiliki.
Gemeinschaft of Place yaitu merupakan ikatan berdasarkan kedekatan tempat tinggal atau tempat bekerja. Contoh; rukun tetangga, rukun warga
Gesellschaft (Patembayan)
Adalah kelompok yang didasari oleh ikatan lahiriah yang jangka waktunya terbatas. Contoh; ikatan para pedagang atau pekerja, nelayan, petani atau juga buruh yang memiliki kepentingan secara nasional.
Ciri pokok Gesellschaft yaitu;
Terabatas pada urusan tertentu
Merupakan hubungan antarperan dan status
Bersifat Public Life
Kelompok sosial dalam bentuk gessellschaft pada umumnya terjadi dalam hbungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbal balik, seperti ikatan antarpedagang, organisasi buruh dan lain-lain.
Perbedaan antara Gemeinschaft dengan Gessellschaft yaitu:
Gemeinschaft: Individu tetap menyatu walaupun ada perbedaan kelompok karena anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin.
Gesellschaft: Walaupun menyatu, tetap saja sebagai individu yang terpisah karena patembayan hubungan bersifat lahiriah.
Kelompok Sosial Berdasarkan Pola Hubungan Antaranggotanya
Klasifikasi bentuk kelompok ini dikemukakan oleh Charles Horton Cooley.
Kelompok Primer
Menurut Cooley, kelompok primer adalah kelompok yang ditandai dengan adanya ciri-ciri saling mengenal antaranggotanya serta ada kerjasama erat yang bersifat pribadi. Contohnya, keluarga, keleompok bermain, kelompok belajar, kelompok agama, RT dan lain-lain. 
Berikut ciri-ciri kelompok primer yang dikemukakan oleh Cooley:
Kondisi fisik kelompok primer
Antarnggota kelompok saling berdekatan secara fisik dan terjadi interaksi yang intensif
Kelompok tersebut kecil, sehingga masing-masing individu akan mudah berinteraksi secra langsung
Adanya suatu kelanggengan hubungan antaranggota kelompok yang bersangkutan, misalnya hubungan darah dan pertemanan.
Sifat hubungan-hubungan primer
Salah satu sifat utama dari hubungan primer adalah kesamaan tujuan dari individu-individu yang tergantung dalam kelompok tersebut. Pada dasarnya yang dimaksud dengan adanya persamaan tujuan disini memiliki dua arti sebaai berikut:
Individu yang bersangkutan memiliki keinginan dan sikap yang sama, sehingga mereka berusaha untuk mencapai tujuan yang sama pula. Sebagai contoh dua orang sahabta yang memiliki cita-cita yang sama.
Kesediaan salah satu pihak untuk berkorban demi kepentinganpihak lain. Contohnya orang tua mau berkorban apa saja demi anaknya.
Kelompok-kelompok yang konkrit dan hubungan-hubungan primer
Dalam kenyataan tak ada kelompok primer yang secara sempurna memenuhi syarat-syarat sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Hubungan primer murni hanyalah terjadi pada masyarakat yang masih sederhana organisasinya, seperti di desa-desa. Pada masyarakat perkotaan yang sudah kompleks sangat sulit ditemukan kondisi seperti itu, sebab hubungan akan menjadi lebih formal dan struktural.
Keuntungan yang akan diperoleh individu apabila dia bergabung dalam kelompok primer adalah sebagai berikut:
Bisa mempererat hubungan antarindividu karena kelompok primer itu terdapat interaksi sosial yang lebih intern dan anggota-anggotanya sering berhadapan muka satu sama lain
Segala hal didasarkan pada perasaan, maksudnya reaksi-reaksi yang diperlihatkan oleh setiap individu yang tergabung dalam kelompok didasarkan atas perasaan (bukan karena terpakasa atau karena mempunyai kepentingan-kepentingan).
Bisa menunjang perkembangan sifat-sifat sosial seseorang, antara lain untuk mengindahkan norma-norma, melepaskan kepentingan dirinya demi kepentingan kelompok sosialnya, belajar bekerjasama dengan individu lainnya dan mengembangkan kecakapan guna kepentingan kelompok.
Kelompok sekunder
Kelompok sekunder adalah kelompok besar yang terdiri bari banyak orang yang ditandai dengan adanya hubungan formal dan antaranggotanya mungkin tidak saling mengenal dan sifatnya juga tak begitu langgeng. Contohnya, partai politik, perhimpunan serikat sekerja, dan sebagainya.
Sifat-sifat yang dimiliki oleh kelompok sekunder antara lain sebagai berikut:
Masing-masing anggota tidak saling mengenal karena jumlah anggotanya banyak
Bersifat tidak permanen (hanya sementara)
Hubungan antaranggota renggang dan tidak perlu saling mengenal secara pribadi karena kelompok sekunder anggotanya sangat banyak
Pola hubungannya cenderung mengarah pada hubungan yang bersifat formal karena sedikitnya kontak antaranggota dan kontak tersebut baru akan terjadi apabila ada kepentingan dan tujuan tertentu saja (hubungan yang terbentuk karena ada maksud tertentu).

Kelompok Sosial Berdasarkan Kuantitas Antaranggota 
Kelompok Formal
Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan yang tegas dan dengan sengaja dibuat oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antaranggotanya, misalnya peraturan untuk memilih seorang ketua, pemungutan uang iuran dan sebagainya. Kelompok formal disebut juga dengan asosiasi atau organisasi.
Contoh kelompok formal adalah perkumpulan pelajar, Himpunan Mahasiswa, Persatuan sarjana-sarjana dari suatu perguruan tinggi, asosiasi pengusaha Indonesia, dan lain-lain.
Ciri-ciri kelompok formal:
Adanya peraturan-peraturan yang tegas dan sengaja dibuat oleh para anggotanya
Mempunyai struktur organisasi yang jelas
Mempunyai program kerja yang sudah ditentukan sebelumnya
Kelompok Informal
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang dan merasa memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama. Kelompok informal tidak memiliki struktur dan organisasi yang pasti.
Ciri-ciri informal grup:
Kelompok informal tidak bersifat resmi dan tidak didukung oleh peraturan-peraturan yang tertulis
Kelompok ini terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang dilakukan secara berulang-ulang oleh anggotanya sehingga menjadi media untuk berbagi kepentingan atau pengalaman saja
Anggota kelompok tidak diatur dan diangkat dalam suatu pernyataan formal.
Contoh kelompok informal yaitu kelompok arisan.
Perbedaan antara kelompok formal dengan kelompok informal
Kelompok formal jumlah anggotanya banyak, sedangkan kelompok informal relatif sedikit.
Kelompok formal memiliki peraturan tertulis, sedangkan kelompok informal tidak memiliki.
Organisasi kelompok formal bersifat resmi, sedangkan informal tidak resmi.
Sifat hubungan kelompok formal renggang, sehingga tidak saling mengenal antaranggota, sedangkan kelompok informal sifat hubungannya rapat sehingga dapat saling mengenal satu sama lain

Kelompok Sosial Berdasarkan Jumlah Anggotanya
Kelompok besar
Kelompok besar memilii jumlah anggota yang banyak, seperti bangsa, marga, suku, ras, dan negara.
Kelompok kecil 
Kelompok kecil memiliki jumlah anggota yang sedikit, seperti keluarga inti.

Kelompok Sosial Berdasarkan Proses Terbentuknya
Kelompok Semu
Proses terbentuknya bersifat sementara, karena terkait oleh kepentingan sesaat dan tidak terorganisir. Kelompok semu bisa disebut juga khalayak ramai. 
Ciri-ciri kelompok semu yaitu:
Tidak direncanakan, terjadi tidak sengaja atau sangat mendadak atau spontan
Tidak terorganisir dalam suatu wadah tertentu
Tidak ada interaksi-interaksi dan komunikasi secara terus menerus
Tidak ada kesadaran per kelompok
Kehadairannya tidak konstan
Yang termasuk kelompok semu antara adalah:
Kerumunan
Formal Audience atau khalayak penonton atau pendengar resmi, merupakan suatu pusat perhatian dan peencaan tujuan, sifatnya sangat pasif. Contoh: penonton bioskop, penonton konser musik, penonton sepakbola dll
Planned expressive group (kelompok ekspresif, merupakan kerumunan yang tidak mementingkan pusat-pusat perhatian, tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tercermin dalam kegiatan-jegiatan. Fungsinya sebagai pelepas ketegangan-ketengan yang dialami karena kerja sehari-hari. Contoh: orang yang  berekreasi, berkemah, berwisata, berlibur, orang-orang yang berpesta/berdansa
Onconvinent causal crowds, merupakan kerumunan yang bersifat terlalu sementara yang ingin mempergunakan fasilitas-fasilitas yang sama. Contoh: orang yang mengantri untuk membeli karcis, tiket, mengantri pembagian sembago, BLT, menunggu keberangkatan pesawat, bis dll
Panic Causal Crowds atau kerumunan panik, merupakan kerumunan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik yang sedang berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya. Contoh: orang dilanda kebanjiran, tsunami, gunung meletus, longsor dll
Massa
Merupakan kelompook semu yang memiliki ciri-ciri hampir sama tetapi terbentuknya disengaja dan direncanakan dengan persiapan tidak spontan. Contoh: orang-orang yang melaksanakan demonstrasi.
Kelompok Nyata
Dalam kelompok ini, sesuai dengan bentuk yang nyata, kehadirannya selalu konstan atau tetap dan dibentuk secara terorganisir untuk kepentingan tertentu. Bentuk-bentuk kelompok nyata yaitu:
Kelompok statistik
Yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. 
Ciri-ciri kelompok statistik yaitu:
Tidak direncanakan, tidak disengaja, sudah terbentuk dengan sendirinya.
Tidak terhimpun, tidak terorganisir.
Tidak ada interaksi, dan komunikasi secara terus menerus.
Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
Ciri-ciri kelompok kemasyarakatan yaitu:
Terbentuk dengan sendirinya.
Terhimpun dalam satu wadah tertentu.
Terjadi interaksi dan komunikasi.
Terjadi kesadaran kelompok.
Kehadirannya konstan.
Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. 
Ciri-ciri kelompok sosial:
Terjadi interaksi dan komunikasi secara terus menerus
Terbentuk karena mempunyai unsur/latar belakang yang sama seperti kesamaan tempat tinggal, pekerjaan, kegemaran dan sebagainya. 
Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat, dan lain-lain.
Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. 
Ciri-cirinya yaitu:
Sengaja dibentuk.
Terorganisir dalam satu wadah.
Ada interaksi dan komunikasi secara terus menerus.
Contoh: negara, sekolah, dan lain-lain.

Kelompok sosial berdasarkan pendapatan Robert K. Merton
Membership Group
Membership group merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Maksudnya bahwa setiap orang yang menjadi anggota suatu kelompok, secara fisik orang itu diakui dan dianggap menjadi anggota kelompok tersebut.
Reference group 
Merupakan kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Kelompok-kelompok sosial tersebut bisa kelompok sosial apa saja. Misal, kelompok Kesenian, oleh sebagian orang yang menyukai seni, kelompok kesenian akan dijadikan sebagai acuan/referensi untuk mengembangkan bakat dan kepribadiannya.

Ciri-Ciri Kelompok Sosial
Setiap kelompok sosial yang sudah dijelaskan di atas masing-masing memiliki ciri-ciri yang berbeda. Ciri-ciri kelompok sosial merupakan representasi dari jenis kelompok sosial itu sendiri. Berikut beberapa ciri-ciri kelompok sosial yang diungkapkan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
George Simmel
Besar kecilnya jumlah anggota kelompok sosial
Suatu kelompok sosial yang baik, biasanya beranggotakan sebanyak 8-12 orang agara mereka tidak terlalu memiliki hubungan yang dekat atau jauh. Misal, kelompok tani di desa.
Derajat interaksi sosial dalam kelompok sosial
Dalam kelomok sosial sederhana, anggota-anggotanya mempunyai interaksi yang kontinu dan memiliki program interaksi yang semakin meningkat kualitasnya. Misal, pertemuan kelompok tani dengan PPL Pertanian.
Kepentingan kelomok
Setiap anggota kelompok sosial diharuskan mendahulukan kepentingan kelompoknya daripada kepentingan pribadi anggota.
Berlangsungnya suatu kepentingan
Kelompok sosial harus dapat memenuhi kebutuhan masing-masing anggota agar kelompok sosial tersebut tetap hidup.
Derajat kelompok
Kelompok sosial perlu memiliki derajat sendiri berbeda dengan kelompok sosial lain.
Muzafer Sherif
Ada dorongan/motif yang sama dari setip individu, sehingga tiap anggota dapat berinteraksi sosial satu sama lain.
Ada reaksi dan kecakapan/keahlian yang berbeda di antara individu yang satu dengan individu yang lain sebagai akibat dari proses interaksi sosial yang terjalin. 
Ada pembentukan dan penegasan stuktur kelompok. Struktur kelompok berisi kedudukan dan peran yang berkembang secara wajar dalam kehidupan kelompok.
Ada penegasan dan peneguhan norma-norma kelompok pada anggota-anggota kelompok. Kehidupan berkelompok menjadikan pimpinan dan anggota-anggota kelompok membuat norma-norma bagi kelompoknya dan norma-norma itu ditanamkan pada diri anggota melalui proses interaksi sosial dalam kelompok.
Kurt Lewin
Suatu kelompok dapat dicirikan sebagai keseluruhan yang dinamis. Dalam hal ini Kurt Lewin memandang ciri kelompok sosial dari segi perubahan yang bersifat dinamis, yang dialami oleh seluruh anggota kelompok. Kelompok sosial yang kompak adalah kelompok sosial yang selalu mengalami perubahan yang dinamis dan hal ini menjadi pendorong bagianggota-anggota kelompok untuk semakin bersatu.
Ria Hilmiati Drajat
Setiap anggota kelompok sosial tersebut harus sadar bahwa ia meupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
Setiap anggota kelompok sosial mempunyai hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain. Hubungan tersebut semakin berkembang seiring dengna pertumbuhan kelompok sosial yang bersangkutan.
Ada satu/beberapa faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok sosial tersebut, sehingga hubungan antar mereka semakin berkembang dan bertambah erat. Faktor-faktor yang dimaksud berupa latar belakang daerah, tujuan yang sama, kecakapan yang sama, suku bangsa, kesamaan hati, jenis kelamin, atau pendidikan.

ANALISIS PRAKTIS
Pengertian Kelompok Sosial
Berdasarkan hasil analisa kelompok kami, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kelompok sosial adalah sekumpulan orang/individu yang tergabung dalam suatu wadah yang mempunyai tujuan, prinsip maupun keinginan yang sama sehingga munculah inisiatif untuk bekerjasama diantara mereka.
Situasi Kelompok
Jenis Kelompok Sosial dan Ciri Utama Kelompok
Jenis-jenis kelompok sosial sangat beragam. Keberagaman itu dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor luar maupun faktor dalam. Berikut akan kami paparkan mengenai kelompok sosial yang ada di wilayah Kabupaten Ciamis dan sekitarnya.
Kelompok Primer
Kelompok primer adalah kelompok yang ditandai dengan adanya ciri-ciri saling mengenal antaranggotanya serta ada kerjasama erat yang bersifat pribadi. Kami mengambil contoh yang termasuk kelompok primer yaitu keluarga. Mengapa keluarga termasuk kelompok primer karena antaranggota keluarga mempunyai hubungan batiniah yang kuat dan satu sama lain saling mengenal karena kelompok ini cenderung sedikit jumlah anggotanya. Keluarga juga termasuk ke dalam kelompok paguyuban karena mempunyai garis keturunan/darah yang sama. Selain keluarga, kelompok belajar maupun RT juga termasuk kedalam kelompok primer.
Kelompok Sekunder
Kelompok sekunder merupakan kelompok besar yang terdiri dari banyak orang dna biasanya bersifat sementara. Di Kabupaten Ciamis banyak sekali kelompok sekunder, misalnya partai politik. Partai politik bisanya mempunyai jumlah anggota yang banyak dan antaranggota mungkin tidak mengenal satu sama lain. Contoh Parpol yang ada di Ciamis yaitu Partai Golkar, PDIP, Gerindra, Demokrat, Nasdem, PKB, PBB, PPP, PKS, PAN dan HANURA. Masing-masing anggota Kelompok tersebut mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin memperoleh jabatan politik dalam suatu pemerintahan.
Kelompok Nelayan
Kelompok Nelayan merupakan salah satu kelompok sosial dan termasuk ke dalam jenis kelompok patembayan. Kelompok nelayan ini dibentuk oleh sekelompok orang yang latarbelakangnya berprofesi sebagai nelayan. Kelompok ini ada di daerah Pantai Pangandaran. Kelompok nelayan dibentuk atas dasar kesamaan tempat tinggal dan profesi. Aktifitas anggota kelompok nelayan adalah menangkap ikan/menjaring ikan dilaut dan menjualnya di pasar/tempat pelelangan ikan.
Kelompok Petani
Kelompok petani ini biasanya terdapat di pedesaan-pedesaan pinggiran kota. Kelompok ini juga termasuk ke dalam kelompok patembayan. Contoh Kelompok petani yang mencakup seluruh petani di Indonesia yaitu HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia). Kelompok ini sengaja dibentuk dengan tujuan untuk mensejahterakan para petani Indonesia agar lebih mapan hidupnya.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Lembaga Swadaya Masyarakat adalah kelompok sosial yang termasuk ke dalam kelompok formal karena mempunyai struktur organisasi dan peraturan yang tertulis jelas.  Kelompok ini ditandai dengan adanya program kerja dan sasaran yang sudah ditentukan sebelumnya. Anggota kelompok ini relatif banyak dan karena banyaknya tersebut maka hubungan antaranggota bersifat renggang dan tiap anggota kadang tidak saling mengenal satu sama lain.
Kelompok Arisan
Kelompok arisan bisa dikategorikan kedalam kelompok informal karena kelompok tersebut tidak mempunyai peraturan dan struktur organisasi yang jelas. Kelompok arisan dibentuk karena antaranggotanya mempunyai keinginan dan pengalaman yang sama. Anggota kelompok ini biasanya adalah ibu-ibu.
Himpunan Mahasiswa
Himpunan Mahasiswa diklarifikasikan ke dalam kelompok formal karena kelompok tersebut mempunyai struktur organisasi dan program kerja yang jelas. Kelompok ini biasanya terdapat di kampus/pergururuan tinggi. Kami ambil contoh Himpunan Mahasiswa FISIP Universitas Galuh. Himpunan mahasiswa tersebut anggota-anggotanya merupakan mahasiswa program studi di FISIP.
Geng Motor
Geng motor bisa dimasukkan kedalam kelompok formal maupun informal. Geng motor yang termasuk kelompok formal yaitu geng motor yang mempunyai struktur organisasi dan peraturan-peraturan tertulis yang jelas serta memiliki tujuan tertentu. Dan biasanya geng motor ini menamakan dirinya dengan Komunitas. Adapun geng motor yang termasuk kelompok informal adalah geng motor yang tidak mempunyai tujuan yang jelas dan tidak adanya strukur organisasi, karena biasanya geng motor tipe ini adalah geng motor yang terbentuk karena masing-masing anggota sering berkumpul dan bertemu di suatu tempat, tetapi pertemuannya itu hanya sebagai lahan untuk sharing saja. 
Kelompok Kerumunan
Kelompok kerumunan biasanya terjadi jika ada suatu kegiatan, peristiwa ataupun kejadian-kejadian yang terjadi dilingkungan. Contoh kelompok kerumunan yang termasuk khalayak penonton atau pendengar resmi adalah penonton bioskop, penonton konser musik maupun penonton pertandingan sepakbola, dan sebagainya. Kelompok ini tidak memiliki strukur organisasi namun mempunyai tujuan dan motif yang sama yaitu sekedar ingin menonton saja.
Supporter Klub Sepakbola
Supporter klub sepakbola bisa dikategorikan ke dalam kelompok formal karena biasanya kelompok ini mempunyai peraturan tertulis dan juga mempunyai struktur organisasi. Contoh supporter klub sepakbola di Ciamis yaitu klub supporter Balad Galuh dan Viking. Perbedaan antara supporter klub sepakbola dengan supporter sepakbola adalah dari aktifitas atau kegiatan yang dilakukannya. Jika supporter klub sepakbola mempunyai tata tertib, tujuan, program kerja dan sasaran yang sudah ditentukan sebelumnya, maka supporter sepakbola tidak mempunyai semua itu, karena supporter sepakbola tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas dan mereka pun saling bertemu jika ada pertandingan sepakbola saja.
Kelompok Besar
Kelompok besar adalah kelompok yang terdiri atas jumlah anggota yang sangat banyak namun tidak terhimpun dalam suatu organisasi seperti asosiasi, organisasi maupun komunitas. Contoh kelompok besar adalah suku. Dari hasil analisa yang telah kami lakukan, kami mengklasifikasi suku yang ada di Ciamis menjadi 2 yaitu suku sunda (mayoritas) dan suku jawa (minoritas)

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kelompok sosial merupakan sekumpulan atau sekelompok orang yang ada di masyarakat dan memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dan saling berinteraksi satu sama lain, serta biasanya memiliki suatu kesuakaan yang sama (hobbi, pekerjaan, aktivitas, fansclub, dan sebagainya).
Istilah kelompok sosial merupakan terjemahan dari bahas Inggris yaitu “social groups”, social berarti sosial/kemasyarakatan, sedangkan groups berarti kelompok.
Situasi kelompok adalah sebagai suatu situasi ketika terdapat dua individu atau lebih mengadakan interaksi sosial yang mendalam satu sama lain. Situasi dalam suatu kelompok mencerminkan sistem norma kelompok tersebut.
Kelompok sosial yang kita ketahui didunia ini memanglah sangat banyak dan beragam. Agar kita bisa mengetahui dan membedakan antara kelompok satu dengan yang lainnya maka kita harus mempelajari ciri-ciri dari masing-masing kelompok. Berikut adalah klarifikasi kelompok sosial tersebut.
Kelompok Sosial berdasarkan Sifat Ikatan Anggotanya
Gemeinschaft
Gesellschaft
Kelompok Sosial berdasarkan Pola Hubungan Antaranggota
Kelompok Primer
Kelompok Sekunder
Kelompok Sosial berdasarkan Kuantitas Hubungan Antaranggota
Kelompok Formal
Kelompok Sekunder
Kelompok Sosial berdasarkan Jumlah Anggotanya
Kelompok Besar
Kelompok Kecil
Kelompok Sosial berdasarkan Proses Terbentuknya
Kelompok Semu
Kerumunan terdiri dari Formal Audience, Planned expressive, Inconvenient causal crowds, Panic causal crowds dan Spectatar causal crowds
Massa
Publik
Kelompok Nyata
Kelompok Statistik
Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok Sosial
Kelompok Asosiasi
Kelompok Sosial berdasarkan Pendapat Robert K. Merton
Membership Group
Reference Group
Contoh kelompok sosial yang ada di Ciamis dan sekitarnya yaitu kelompok petani, kelompok nelayan, himpunan mahasiswa, geng motor, supporter klub sepakbola, suku, keluarga, dan partai politik.
Ciri-ciri kelompok sosial secara umum yaitu sebagai berikut:
Terdapat dorongan atau motif yang sama pada setiap anggota kelompok yang menyebabkan terjadinya interaksi dan komunikasi ke arah tujuan yang sama.
Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan dari individu-individu serta reaksi-reaksi dan kecakapan-kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang ter;ibat di dalamnya.
Pembentukan penegasan struktur kelompok yang jelas dan terdiri atas peranan-peranan dan kedudukan hierarki yang lambat laun berkembang dengan sendirinya dalam pencapaian tujuannya.
Terjaidnya penegasan dan peneguhan norma-norma sebagai pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan tujuan kelompok.

Saran
Dalam penulisan makalah ini mungkin ditemukan beberapa kekurangan-kekurangan yang masih harus dilengkapi dan diperbaiki lagi. Maka daripada itu, penulis berharap ada masukan-masukan dari para pembaca untuk membuat penulis lebih belajar lagi dalam menyusun suatu makalah agar lebih baik lagi. 





DAFTAR PUSTAKA

Abu Huraerah dan Purwanto. 2006. DINAMIKA KELOMPOK. Bandung: Refika Aditama
Tim Penyusun HaKa MJ. Sosiologi Untuk SMA Kelas XI Semester 2. Solo: CV HaKa MJ
Santoso, Slamet. 2014. Teori-teori Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama
http://id.wikipedia.org
http://ilmusos.weebly.com

Senin, 04 Mei 2015

Contoh Penulisan Makalah Sederhana



MAKALAH
PERKEMBANGAN PENYELENGGARAN PEMILIHAN UMUM DI INDONESIA










DISUSUN OLEH: 

GILANG YUNIAR RAHMAN
3506130139


PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
CIAMIS
2014



PENDAHULUAN
            Pemilihan umum sering dikatakan sebagai pesta demokrasi suatu negara dan menjadi sarana untuk memilih calon-calon wakil rakyat yang nantinya apabila terpilih diharapkan dapat menyejahterakan rakyat seutuhnya dan menepati janji-janji politiknya. Tata cara penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut ditiap-tiap negara didunia berbeda-beda. Hal tersebut disesuaikan dengan keadaan dan kondisi negara yang bersangkutan. Di Indonesia pemilu diselenggarakan setiap lima tahun sekali dan menggunakan sistem pemilihan proporsional.
            Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota parlemen, yaitu DPR, DPRD dan DPD. Setelah amandemen ke-IV UUD 1945 pada tahun 2002, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) yang semula dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat. Pilpres sebagai bagian dari pemilihan umum diadakan pertama kali pada pemilu 2004.
Umumnya yang berperan dalam pemilu dan menjadi peserta pemilu adalah partai-partai politik. Partai politik yang menyalurkan aspirasi rakyat dan mengajukan calon-calon untuk dipilih oleh rakyat melalui pemilihan tersebut. Sejak pertama kali diselenggarakannya pemilu, Indonesia selalu menggunakan sistem multi partai. Dalam setiap penyelenggaran pemilu di Indonesia, sering kita dengar istilah kata luber jurdil. Luber jurdil adalah asas dari penyelenggaran pemilu di Indonesia. Kepanjangan luber jurdil itu sendiri adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diambil beberapa perumusan masalah, yaitu sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan pemilu?
2.      Bagaimana sejarah perkembangan pemilu di Indonesia?
3.      Bagaimana sistem pemilu di Indonesia?
      Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengertian daripada pemilu, mengetahui sejarah perkembangan pemilu dan mengetahui sistem pemilu yang dianut oleh negara Indonesia.
      Penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun baik dari kalangan akademik maupun non akademik. Semoga isi daripada makalah ini dapat memperluas pengetahuan dan wawasan pembaca tentang pemilihan umum di Indonesia.


DESKRIPSI MASALAH
      Pemilihan umum adalah suatu hal yang sangat penting dalam setiap kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemilu memiliki kedudukan yang penting karena pemilu sebagai salah satu sarana peran serta rakyat dalam sistem pemerintahan yakni pelaksanaan kedaulatan rakyat. Setiap warga negara yang telah berusia diatas tujuh belas tahun memiliki hak pilih dan akan memberikan hak pilih suaranya untuk siapa yang akan memerintah nantinya.
Pemilihan umum adalah pengejewantahan daripada sistem demokrasi, melalui pemilihan umum rakyat dapat memilih wakilnya untuk menjadi anggota parlemen yang nantinya diharapkan mampu membuat perubahan dan kemajuan.
Indonesia telah menyelenggarakn pemilu sebanyak sepuluh kali dan pemilu di tahun 2014 ini, yang akan diselenggarakan pada tanggal 9 April adalah pemilu yang kesebelas kalinya. Penyelenggaran pemilihan umum di Indonesia dilaksanakan dalam tiga masa pemerintahan yaitu pada masa pemerintahan orde baru, masa pemerintahan orde lama dan era reformasi.
Dalam menyelenggarakan pemilihan umum, Indonesia menganut asas luber jurdil yang merupakan singkatan dari “Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia”. Langsung berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan. Umum berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan suara. Bebas berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak manapun, kemudian Rahasia berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si pemilih itu sendiri. Asas jujur mengandung arti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai dengan aturan yang telah dibuat. Asas adil adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih, tanpa ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu.
Berdasarkan kenyataan tersebut diatas, maka dalam penulisan makalah ini, peneliti mengambil judul Perkembangan Penyelenggaraan Pemilihan Umum di Indonesia.


PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pemilihan Umum
Pemilihan umum adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat, serta salah satu bentuk pemenuhan hak asasi warga negara di bidang politik. Dengan kata lain, pemilihan umum adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka ragam mulai dari presiden, wakil presiden, wakil rakyat dilembaga-lembaga perwakilan yaitu DPR, DPRD dan DPD, Gubernur, Bupati dan sampai kepada kepala desa.

B.     Sejarah Perkembangan Pemilihan Umum di Indonesia
Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Setelah amandemen keempat UUD 1945 pada 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres), yang semula dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat sehingga pilpres pun dimasukkan ke dalam rezim pemilu. Pilpres sebagai bagian dari pemilu diadakan pertama kali pada pemilu 2004.
Sepanjang sejarah Indonesia, rakyat telah mengikuti pemilu sebanyak sepuluh kali pada tiga periode pemerintahan, yaitu, Pemerintahan Orde Lama (tahun 1955), Pemerintahan Orde Baru (tahun 1971,1977,1982,1987,1992, dan 1997. Dan Era Reformasi (tahun 1999, 2004 dan 2009) dan akan menjadi sebelas kali pada pemilu tahun 2014 ini.
Berikut paparan mengenai penyelenggaraan pemilu yang pernah dilaksanakan di Indonesia.
1.      Pemilu tahun 1955
Setelah 10 tahun Indonesia merdeka pada tahun 1945, barulah pada tahun 1955 Indonesia berhasil melaksanakan pemilu untuk pertama kalinya. Pemilu yang dilaksankan pada tahun 1955 diikuti oleh 30 partai politik dan dilangsungkan dalam dua periode yakni periode pertama pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR dan periode kedua dilaksnakan pada tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih anggota Konstituante. Dalam pemilu pertama itu, terdapat 5 besar partai politik yang memenangkan pemilu yakni secara berurutan PNI, Masyumi, NU, PKI dan Partai Syarikat Islam Indonesia. Pemilu pertama ini berlangsung dengan sukses.
2.      Pemilu tahun 1971
Pemilu kedua dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 1971 dan sekaligus pemilu pertama di era pemerintahan orde baru. Pada pemilu ini diikuti oleh 10 partai peserta pemilu dan hasil pemilu menunjukkan 5 besar partai politik hasil pilihan rakyat yaitu Golongan Karya (Golkar), NU, Parmusi, PNI dan Partai Syarikat Islam Indonesia. Partai Golkar memenangkan pemilu karena para staf dan pegawai dilingkungan pemerintahan dipaksa untuk memilih Golkar, sehingga Golkar maju sebagai pemenang pada pemilu kedua ini.
3.      Pemilu tahun 1977
Pemilu ketiga diselenggarakan pada tanggal 2 Mei 1977, terjadi perpanjangan waktu satu tahun (seharusnya jatuh pada tahun 1976) karena partai-partai politik melakukan fusi (pengelompokan) pada tahun 1976. Dan akibatnya pada pemilu-pemilu berikutnya di masa orde baru hanya ada 3 partai peserta pemilu. Partai-partai yang melakukan itu:
1. PNI, Murba, IPKI, Parkindo, dan Partai Katholik bergabung menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
2. NU, Partai Muslim Indonesia, Partai Syarikat Indonesia, dan Perti bergabung menjadi Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
3. Golkar
Dan yang menjadi pemenangnya Golkar.
4.      Pemilu Tahun 1982 (4 Mei 1982)
Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1982 diselenggarakan secara serentak pada tanggal 4 Mei 1982 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tingkat I Propinsi maupun DPRD Tingkat II Kabupaten/Kotamadya) se-Indonesia periode 1982-1987.
Pemilihan Umum ini diikuti 2 partai politik dan 1 Golongan Karya, yaitu:
1.      PPP
2.      Golkar
3.      PDI
Sebagai pemenang mayoritas hasil pemilihan umum ini adalah Golongan Karya.
5.      Pemilu Tahun 1987 (23 April 1987)
Pada pemilu ini ditandai dengan merosotnya suara PPP (kehilangan 33 kursi), sedangkan Golkar memperoleh tambahan 53 kursi sehingga menjadi 299 kursi
6.      Pemilu Tahun 1992 (9 Juni 1992)
Pada pemilu ini perolehan suara Golkar menurun, yaitu dari 299 kursi menjadi 282 kursi, sedangkan PPP naik 1 kursi (menjadi 62 kursi) dan PDI meningkat menjadi 56 kursi.
7.      Pemilu tahun 1977 (29 Mei 1997)
Pemilu ketujuhh pada tahun 1997 ini, kembali dimenangkan oleh Golkar. Kursinya bertambah menjadi 43 kursi dari hasil pemilu sebelumnya. Suara PPP juga mengalami peningkatan 27 kursi, dan PDI yang mengalami konflik internal perolehan suaranya merosot.
Dengan kemenangan Golkar yang selalu mencolok itu menguntungkan pemerintah. Golkar menguasai suara di MPR dan DPR dan itulah yang memungkinkan Soeharto menjadi presiden Republik Indonesia selama enam periode pemilihan.
8.      Pemilu tahun 1999 (7 Juni 1999)
Pemilu tahun 1999 merupakan pemilu pertama di era reformasi setelah runtuhnya rezim Suharto pada tahun 1998 dan menandai akhirnya masa orde baru. Partai politik yang ikut berpartisipasi pada pemilu tahun 1999 berjumlah 48 parpol. Terdapat lima besar partai peserta pemilu yang mendapatkan suara terbanyak yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional. Dalam pemilu kedelapan ini, PDIP maju sebagai pemenang.
Walaupun PDIP meraih suara terbanyak, yang diangkat menjadi presiden bukanlah calon dari partai itu, yaitu Megawati Soekarnoputri, melainkan dari PKB, yaitu Abdurrahman Wahid Hal ini dimungkinkan untuk terjadi karena Pemilu 1999 hanya bertujuan untuk memilih anggota MPR, DPR, dan DPRD, sementara pemilihan presiden dan wakilnya dilakukan oleh anggota MPR.
9.      Pemilu tahun 2004
Pemilu ini dilaksanakan pada tanggal 5 April 2004 dan diikuti oleh 24 parpol. Partai Golkar, PDIP, PKB, PPdan Demokrat secara berurutan menduduki 5 besar. 
Pemilu tahun 2004 merupakan pemilu pertama dimana masyarakat dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden pilihan mereka bukan lagi dipilih oleh DPR/MPR. Susilo Bambang Yudhoyono maju sebagai pemenang pilpres pertama ini yang berlangsung tanggal 5 Juli 2004. Pilpres ini dilangsungkan dalam dua putaran, karena tidak ada pasangan calon yang berhasil mendapatkan suara lebih dari 50%. Putaran kedua diwarnai persaingan antara Yudhoyono dan Megawati yang akhirnya dimenangi oleh pasangan Yudhoyono-Jusuf Kalla.
10.  Pemilu tahun 2009
Pemilu kesepuluh dilaksanakan pada tanggal 4 April 2009 untuk memilih anggota legislatif (DPR-RI, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten dan kota) yang diikuti 38 parpol nasional dan enam parpol lokal (khusus NAD). Dari hasil pemilu didapatkan 5 besar parpol yang mendapatkan suara terbanyak yakni Demokrat, Golkar, PDIP, PKS dan PKB.
Pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2009 yang diikuti tiga pasang calon presiden/ wakil presiden. Adapun tiga pasang calon presiden dan wakil presiden yaitu:
1. Megawati Soekarnoputri/Prabowo Subianto
2. Susilo Bambang Yudhoyono/Boediono
3. M. Jusuf Kalla/Wiranto
Hasilnya pasangan nomor dua yang keluar sebagai pemenang. Dan SBY maju sebagai presiden untuk kedua kalinya.
11.  Pemilu tahun 2014
Pemilihan umum yang kesebelas kalinya ini akan diselenggarakan pada tanggal 9 April 2014 yang diikuti oleh 15 partai, 12 partai nasional dan 3 partai khusus daerah Nanggroe Aceh Darussalam. Partai-partai tersebut diantarnya adalah, Partai Nasdem, PKB, PKS, PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PPP, Hanura, Partai Damai Aceh, Partai Nasional Aceh, Partai Aceh, PBB dan PKPI.




C.    SISTEM PEMILIHAN UMUM DI INDONESIA
Dalam ilmu politik dikenal berbagai macam sistem pemilihan umum dengan berbagai variasinya, akan tetapi pada umumnya sebagian besar masyarakat hanya mengenal dua sistem pemilu yaitu sistem distrik dan sistem proporsional, adapun penjelasannya sebagi berikut:
1.      Single member constituency atau dikenal juga sistem distrik (satu daerah pemilihan memilih satu wakil saja)
2.      Multy member constituency atau disebut juga sistem proporsional (satu daerah pemilihan memilih beberapa wakil).
      Di Indonesia, pemilihan umum menggunakan sistem proporsional dengan daftar terbuka. Lewat sistem inilah, partai-partai politik cenderung mencari kandidat yang populer sehingga mempunyai elektabilitas yang tinggi di mata para pemilih. Daftar terbuka memungkinkan seorang kandidat mendapat suara lebih banyak dibandingkan calon lainnya dalam partai yang sama.
      Dalam sistem proporsional, jumlah kursi di DPR dibagi kepada tiap-tiap partai politik, sesuai dengan perolehan jumlah suara dalam pemilu. Sistem proporsional cenderung memperbesar fraksionalisme. Dalam sistem ini, terbuka kemungkinan penggabungan partai-partai kecil (berkoalisi) untuk memperoleh kursi di Lembaga Perwakilan Rakyat. Sistem ini pun tidak lepas dari adanya kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan dan kelemahan sistem proporsional.
A.    Kelebihan
1.      Partai politik bisa leluasa menentukan siapa yang bakal dicalonkan.
2.      Integritas secara citra partai lebih “solid” karana para pemilih mendukung atau memilih partai politik serta calonnya.
3.      Pencalonan perempuan okeh partai politik sebagai anggota legislatif sebanyak 30 %.
B.     Kelemahan
1.      Sistem ini mempermudah fragmentasi partai dan timbulnya partai-partai baru. Sistem ini tidak menjurus kearah integrasi bermacam-macam golongan dalam masyarakat, mereka lebih cenderung lebih mempertajam perbedaan-perbedaan yang ada dan kurang terdorong untuk mencari dan memanfaatkan persamaan-persamaan. Umumnya diaggap bahwa sistem ini mempunyai akibat memperbanyak jumlah partai.
2.      Wakil yang terpilih merasa dirinya lebih terikat kepada partai dan kurang merasakan loyalitas kepada daerah yang telah memilihnya. Hal-hal semacam ini partai lebih menonjol perannya dari pad kepribadian seseorang. Hal ini memperkuat kedudukan pimpinan partai.


PENUTUP
Pemilihan umum adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka ragam mulai dari presiden, wakil presiden, wakil rakyat dilembaga-lembaga perwakilan yaitu DPR, DPRD dan DPD, Gubernur, Bupati dan sampai kepada kepala desa.
Pemilihan umum adalah suatu hal yang sangat penting dalam setiap kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemilu memiliki kedudukan yang penting karena pemilu sebagai salah satu sarana peran serta rakyat dalam sistem pemerintahan yakni pelaksanaan kedaulatan rakyat.
Indonesia telah menyelenggarakan pemilu sebanyak sepuluh kali pada tiga masa pemerintahan yaitu pada masa pemerintahan orde lama tahun 1955, pada masa pemerintahan orde baru tahun 1971, 1976, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999 dan pada era reformasi tahun 2004, 2009 dan 2014 yang sebentar lagi akan dilaksanakan sehingga pemilu di Indonesia sudah dilaksanakan sebanyak sebelas kali.
Sistem proporsional dijadikan sebagai sistem pemilihan umum di Indonesia karena sistem ini cenderung memperbesar fraksionalisme dan mendorong terbentuknya partai-partai kecil, sehingga ia berkeyakinan kalau sistim proporsional kondusif bagi bekembangnya multi partai.


DAFTAR PUSTAKA