A. Pendahuluan
Pada umumnya ilmu pengetahuan
supranatural atau pengetahuan mistik dan yang lebih dikenal dengan ilmu ghaib ada dua jenis, yaitu ilmu
pengetahuan supranatural mujizat (ilmu ghaib jenis mujizat) dan ilmu
pengetahuan sihir (ilmu ghaib jenis sihir). Berikut akan dipaparkkan penjelasan
yang lebih rinci mengenai dua hal yang telah disampaikan diatas:
Pertama, yaitu ilmu mujizat yang diperuntukkan/diberikan kepada
orang-orang beriman yang mukhlis (shaleh) yang dikehendaki oleh Tuhan, dalam
hal ini contohnya adalah para nabi dan juga rosul Allah yang diberi mujizat
untuk meyakinkan para kaum muslimin agar lebih mempercayai adanya Tuhan Yang
Maha Kuasa.
Kedua, yaitu ilmu sihir yang diperuntukkan/diberikan kepada
orang-orang yang sesat (kafir) atau orang-orang beriman tetapi tersesat dan
terjerumus kedalam hal-hal yang negatif. Pelaku ilmu sihir ini sering dikatakan
sebagai dukun atau paranormal. Dukun dan/ paranormal ini biasanya menggunakan
ilmu sihir untuk kejahatan, seperti memelet orang, menyantet orang, dan
lain-lain.
Dalam penelitian ini bahasan yang
akan lebih diperdalam lagi adalah pengetahuan supranatural secara umum dan
menyeluruh.
Supranatural (supra yang berarti
"atas" dan "nature" yang berarti alam, pertama kali
digunakan pada tahun 1520-1530 M) adalah sebutan untuk kejadian yang tidak bisa
dijelaskan dengan hukum alam, atau berada di atas dan di luar alam.
Supranatural sering dikaitkan dengan paranormal dan okultisme, hal ini berbeda
dari konsep tradisional dalam beberapa agama, seperti Katolik, di mana mukjizat
ilahi dianggap supranatural.
Hal ghaib atau supranatural adalah perkara
yang tidak terdeteksi oleh indera manusia. Hal ghaib bisa berupa masa lalu,
masa depan atau hal-hal yang lain. Sebuah kaedah dasar yang harus diketahui
setiap muslim bahwa ilmu ghaib adalah ilmu yang diketahui oleh Allah saja.
Allah berfirman: Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang
mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”. (An-Naml:65).
Supranatural adalah segala sesuatu fenomena atau
kejadian yang tidak umum atau tidak lazim atau dianggap di luar batas kemampuan
manusia pada umumnya dan tidak sesuai dengan hukum alam.
Kajian sejarah
menyebutkan bahwa sebelum agama-agama (Hindu, Budha, Islam) masuk ke nusantara,
masyarakat Jawa sudah sangat mengenal tradisi mistik dan kebatinan yang tinggi.
Kedatangan para wali di Pulau Jawa (Wali Songo) tidak menolak tradisi jawa
tersebut. Melainkan memanfaatkannya sebagi sarana dakwah.
Salah seorang wali yang terkenal dengan
kemampuan mengolah amalan ilmu supranatural adalah Sunan Kalijaga. Sunan
Kalijaga adalah tokoh yang pandai dan cerdas memanfaatkan berbagai media dan
sarana untuk berdakwah. Misalnya melalui suluk, tembang, kidung. Suluk dan
kidung yang dikarangnya mengandung ajaran falsafah ketuhanan dan ajaran
kebatinan yang sangat berharga.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan
diatas, maka dapat ditemukan beberapa permasalahan yang harus dipecahkan yaitu:
1.
Bagaimana hakikat pengetahuan supranatural
dalam filsafat ilmu?
2.
Pengetahuan apa saja yang
termasuk kedalam pengetahuan supranatural? Dan bagaimana cara memperolehnya?
3.
Bagaimana pandangan filsafat
ilmu mengenai pengetahuan supranatural?
C. Tujuan Penulisan Artikel
Berdasarkan beberapa permasalahan yang
ditemukan, maka penulisan artikel ilmiah ini bertujuan:
1.
Untuk mengetahui pengertian dan
hakikat pengetahuan supranatural dalam filsafat ilmu.
2.
Untuk mengetahui contoh-contoh pengetahuan
supranatural dan cara memperolehnya.
3.
Untuk mengetahui pandangan filsafat
ilmu mengenai pengetahuan spranatural.
D. Manfaat Penulisan Artikel
Hasil penulisan artikel ini diharapkan dapat
digunakan sebagai bahan informasi dan referensi bagi masyarakat pada umumnya
dan bagi penulis pada khususnya dan semoga artikel ini bermanfaat bagi para
pembaca.
E. Pembahasan
1. Hakikat Pengetahuan
Supranatural
Pada
kenyataannya yang berkembang di masyarakat, pengetahuan supranatural sering
dihubungkan dengan pengetahuan mistik, bahkan pengetahuan mistik lebih populer ditelinga
masyarakat Indonesia karena kata mistik lebih mudah diartikan dan dimengerti
oleh masyarakat. Menurut
asal katanya, kata mistik berasal dari bahasa Yunani mystikos yang artinya rahasia (geheim), serba rahasia
(geheimzinning), tersembunyi (verborgen), gelap (donker), atau terselubung
dalam kekelaman (in het duister gehuld). Jadi, pengetahuan mistik adalah
pengetahuan yang mempelajari dan membahas hal-hal yang bersifat gaib dan misteri.
Namun,
baik pengetahuan supranatural maupun pengetahuan mistik pada hakikatnya adalah
sama maknanya yaitu pengetahuan yang objeknya abstrak-supra-rasional dan perbedaannya
hanya terdapat dalam penggunaan katanya saja.
Selain
pengetahuan mistik, terdapat beberapa sebutan lainnya untuk pengetahuan supranatural
yaitu ilmu gaib, ilmu sihir, metafisika dan okultisme. Metafisika merupakan cabang filsafat
yang membicarakan tentang hal-hal yang sangat mendasar yang berada di
luar pengalaman manusia. Sedangkan okultisme adalah kepercayaan terhadap
hal-hal supranatural seperti ilmu sihir. Kata "okultisme" merupakan terjemahan
dari bahasa Inggris, occultism. Kata dasarnya, occult,
berasal dari bahasa Latin occultus (rahasia) dan occulere
(tersembunyi), yang merujuk kepada pengetahuan yang rahasia dan tersembunyi.
Dalam
artikel ini penulis lebih suka menggunakan kata mistik dibanding kata
supranatural, alasannya sangat sederhana yaitu karena kata mistik lebih sering
digunakan masyarakat sehingga pembahasan materinya akan lebih dimengerti dan
dipahami oleh pembaca..
Pengetahuan mistik adalah pengetahuan
yang tidak rasional (tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan hukum alam); ini
pengertian yang umum. Adapun pengertian supranatural bila dikaitkan dengan
agama ialah pengetahuan (ajaran/keyakinan) tentang Tuhan yang diperoleh melalui
meditasi atau latihan spiritual, bebas ketergantungan pada indera dan rasio
(A.S. Hornby, A Leaner’s Dictionary of Current English, 1957:828).
Pengetahuan mistik adalah pengetahuan
yang tidak dapat dipahami oleh rasio, maksudnya, hubungan sebab akibat yang
terjadi tidak dapat dipahami rasio/akal pikir manusia sehingga menjadi sesuatu
fenomena yang semu yang tidak terlihat secara fisik dan bersifat
supra-rasioanal. Pengetahuan ini kadang-kadang memiliki bukti empiris tetapi
kebanyakan tidak dapat dibuktikan secara empiris.
Di dalam Islam, yang termasuk
pengetahuan mistik ialah pengetahuan yang diperoleh melalui jalan tasawuf dan
memang bukan melalui indera atau jalan rasio.
Tafsir (2013:118) dalam bukunya yang
berjudul Filsafat Ilmu mengemukakan
bahwa pengetahuan mistik ialah pengetahuan yang diperoleh tidak melalui indera
dan bukan melalui rasio. Pengetahuan ini diperoleh melalui rasa, melalui hati
sebagai alat merasa. Kalau indera dan rasio adalah alat mengetahui yang
dimiliki manusia, maka rasa atau hati, juga adalah alat mengetahui.
Manusia ibarat radio penerima. Siaran
empiris ia terima dan pahami dengan menggunakan alat indera; siaran yang tidak
empiris tetapi rasional, ia terima dan pahami melalui akal rasional yang
bekerja secara logis. Siaran yang amat rendah frekuensinya, sehingga bukan saja
indera yang tidak mampu menangkapnya, akal rasional pun tidak sanggup
menangkapnya, dapat ditangkap dengan rasa.
Objek pengetahuan mistik ialah objek
yang abstrak-supra-rasional, seperti alam gaib termasuk Tuhan, malaikat, surga,
neraka, jin dan lain-lain. Objek-objek yang tidak dapat dipahami oleh rasio,
yaitu objek-objek supra-natural (supra-rasional), seperti kebal, debus, pelet,
penggunaan jin dan santet juga termasuk objek pengetahuan supranatural/mistik.
Selain serba mistis, ajarannya juga
serba subyektif tidak obeyktif. Tidak ada pedoman dasar yang universal dan yang
otentik.
Dengan arti lain, pengetahuan mistik itu
amat subjektif, yang paling tau penggunaannya ialah pemiliknya. Di kalangan sufi
kegunaannya yaitu dapat menentramkan jiwa mereka, mereka menggunakan
pengetahuannya untuk kebaikan.
B. Beberapa
Contoh Pengetahuan Supranatural
1. Sihir
Secara
etimologis kata sihir berasal dari Bahasa Arab bentuk mashdar kata kerja sahara-yasharu
yang berarti sesuatu yang sumbernya lembut atau halus. Selain makna di atas,
kata sihir secara Bahasa juga berarti al-Sharfu
(membelokkan), maksudnya membelokkan sesuatu dari kenyataan yang sebenarnya.
Berdasarkan
kata tersebut diatas dapat dikatakan bahwa sihir merupakan upaya yang dilakukan
manusia sebagai suatu tipu daya yang dalam mewujudkannya, meminta bantuan
sesuatu yang halus (setan) untuk membelokkan sesuatu yang sebenarnya ke sesuatu
yang bukan sebenarnya (Tafsir, 2013:178).
Al-Laits mengatakan, sihir adalah suatu
perbuatan yang dapat mendekatkan diri kepada syaitan dengan bantuannya. Syamir
meriwayatkan dari Ibnu Aisyah, dia mengatakan: Orang Arab menyebut sihir itu
dengan kata as-Sihr karena ia menghilangkan kesehatan menjadi sakit.
Di dalam kitab Al Mu'jamul Wasiith
disebutkan: Sihir adalah sesuatu yang dilakukan secara lembut dan sangat
terselubung.
Dari beberapa pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa sihir adalah kesepakatan antara tukang sihir dan syaitan
dengan ketentuan bahwa tukang sihir akan melakukan berbagai keharaman atau
kesyirikan dengan imbalan pemberian pertolongan syaitan kepadanya dan ketaatan
untuk melakukan apa saja yang dimintanya.
Bagaimana caranya penyihir mendatangkan
jin agar dapat membantunya untuk dapat menggunakan ilmu sihir? Jin disini
adalah jin yang kafir atau biasa disebut setan. Berikut akan di jelaskan
mengenai cara-cara mendatangkan jin.
a.
Thariqat al-Iqsam (bersumpah atas nama jin)
Masuk
ke dalam kamar yang gelap, kemudian menyalakan api dan meletakkan kemenyan
diatas api tersebut, sesuai tujuan yang diinginkan. Jika ingin menimbulkan
permusuhan, kebencian atau kejahatan lainnya, maka ia harus meletakkan kemenyan
yang berbau tidak enak.
b. Thariqat
al-Dzabhi (menyembelih
sembelihan)
Mendatangkan seekor burung, ayam berwarna hitam dan
binatang lainnya sesuai permintaan jin, kemudian menyembelihnya tanpa menyebut
nama Allah, lalu melemparkannya ke tempat kosong, sumur atau tempat-tempat yang
terlihat sebagai tempat tinggal jin. Kemudian kembali ke rumahnya lalu
mengucapkan mantra, kemudian memerintahkan jin untuk melalukan sesuatu yang
kita inginkan.
c. Thariqat
Tanjim (menujum
menggunakan binatang)
Menunggu munculnya bintang tertentu, kemudian
berbicara dengan bacaan sihir lalu membaca mantra-mantra. Setelah itu, ia
melakukan beberapa gerakan untuk menurunkan spirit bintang itu.
d. Thariqat
Najasah (menuliskan ayat al-Qur’an menggunakan najis)
Menuliskan salah
satu ayat al-Qur’an menggunakan darah haid atau benda najis lainnya, kemudian
mengucapkan mantra-mantra sehingga dating jin yang diinginkan, lalu
diperintahkan untuk melakukan sesuatu.
e. Thariqat
al-Thankis (menuliskan
ayat al-Qur’an dengan susunan sungsang)
Menuliskan salah satu ayat al-Qur’an dengan susunan
terpisah-pisah dan sungsang, kemudian mengucapkan mantra sampai jin yang
diinginkan dating untuk diperintah.
f. Thariqat
Sufiyyah (melakukan
kenistaan)
g. Thariqat
Kaffi (melihat melalui
telapak tangan)
Menghadirkan anak kecil yang belum baligh, tidak
dalam keadaan wudhu, pada telapak anak kecil itu diberi gambar segi empat,
disitu ditulis mantra-mantra sihri. Ditengh segi empat itu diletakkan minyak
dan bunga warna biru atau minyak dan tinta biru. Kemudian ditulis mantra lain
dengan huru-huruf terpisah diatas kertas memanjang, kemudian kertas ini
diletakkan seperti payung di wajah anak itu dan dipakaikan topi, kemudian anak
itu ditutup seluruh badannya dengan pakaian berat maka anak kecil itu tidak
bisa melihat apa-apa lalu penyihir membacakan mantar supaya anak itu bisa
melihat sesuatu yang ada ditelapak tangannya. Biasanya sihir ini digunakan
untuk mencari benda yang hilang.
h. Thariqat
al-Atsar (menggunakan benda
bekas pakai)
Meminta benda bekas yang pernah dipakai kliennya,
seperti sapu tangan, peci atau apa saja yang mengandung bau keringatnya,
kemudian mengikat sapu tangan tersebut dari ujung lalu sekitar empat jari
dipegang dengan seraya membaca surat al-Takatsur atau surat pendek lainnya dengan keras,
dilanjutkan membaca mantra dengan suara lirih, kemudian penyihir memanggil jin
dan menanyakan masalah apa saja yang sebenarnya dialami oleh kliennya.
Menurut sumbernya, sihir dapat dilakukan
oleh siapa pun asal ia berkeyakinan penuh dan mampu berkonsentrasi mengikuti
ketentuan.
Kegunaan sihir lebih berorientasi pada
orang yang memanfaatkannya maksudnya adalah orang itu bisa menggunakan ilmu
sihir sesuai dengan yang diinginkannya. Sihir itu bisa digunakan untuk kebaikan
dan juga kejahatan tergantung pemakainya.
Ahmad Tafsir dalam bukunya mengemukakan
beberapa contoh jenis sihir diantaranya sihir perceraian, sihir guna-guna, sihir
hipnotis, sihir gila, sihir lesu, sihir suara panggilan, sihir penyakit, sihir
pendarahan dan sihir menghalangi pernikahan.
Dilihat dari jenis-jenis sihir diatas,
dapat disimpulkan bahwa sihir adalah pengetahuan mistik yang dalam
penggunaannya lebih kepada arah yang negatif dan sering disalahgunakan untuk
berbuat kejahatan.
2.
Ilmu Kebal
Ilmu kebal adalah sejenis pengetahuan
yang berkembang di masyarakat, khususnya Indonesia dikenal sebagai ilmu tentang
cara-cara menjaga diri tanpa bantuan alat fisik agar tidak mempan senjata tajam
atau benda lain yang dapat melukai. Pengetahuan ini dipandang sebaga
pengetahuan yang ajaib.
Ilmu ini pada dasarnya membahas cara
agar mendapat keselamatan dari gangguan yang akan mencelakakn diri atau
jiwanya. Bentuk keselamatan tersebut antara lain:
1.
Terhindar
dari perlakuan untuk melukai
2.
Tidak
luka pada saat orang melukai
Bentuk kedua ini lebih dikenal sebagai
ilmu kanuragan sedangkan bentuk pertama disebut sebagai ilmu hikmah.
Bentuk pertama yaitu ilmu hikmah
dikembangkan berdasar agama seperti di lembaga pesantren, padepokan dan
sejenisnya. Ilmu hikmah ini pada awalnya ditujukan untuk tindakan preventif dan
penghindaran, namun latihan dan usahanya seringkali disertai pembekalan agar
tidak terluka saat ada usaha melukai.
Bentuk kedua yang bersifat fisik, yaitu
ilmu kanuragan, selain dikembangkan oleh aliran putih dapat dikembangkan juga
oleh aliran hitam.
Jenis-jenis ilmu kebal dapat dibedakan
dalam beberapa segi, yaitu sebagai berikut:
1. Dari segi cara mendapatkannya dan
tujuannya
a.
Ilmu
putih diperoleh darai cara-cara bermoral dan tujuannya untuk menjaga keselamatan
dan menolong orang lain.
b.
Ilmu
hitam diperoleh dengan cara tidak mengindahkan moral dan dengan tujuan yang
terlepas dari ikatan moral.
2. Dari segi tingkat kekebalan
a.
Ilmu
agar terhindar dari usaha dilukai atau terhindar dari bentrokan fisik
b.
Ilmu
agar tidak luka tatkala dilukaui:
-
Kulit
saja (dagingt dan tulang dapat rusak)
-
Kulit
dan daging saja (tulang dapat rusak)
-
Kulit
daging dan tulang
3. Ilmu agar tidak terluka segalanya, dan
tidak dapat melukai orang yang memiliki ilmu kebal.
4. Dari segi tingkst ketahanan terhadap
senjata:
a.
Ilmu
agar tidak terluka oleh benturan (tidak lecet)
b.
Ilmu
agar tidak terluka oleh tusukan (tembakan peluru atau panah)
c.
Ilmu
agar tidak terluka oleh bacokan
d.
Ilmu
agar tidak terluka oleh sabetan, irisan, sodetan
5. Dari segi durasi penguasaan ilmu
a.
Ilmu
yang dimiliki sesaat, yaitu saat diisi atau memegang benda tertentu yang diisi
b.
Ilmu
yang muncul jika niat dan tujuannya bersih (untuk bela diri atau menolong)
c.
Ilmu
yang muncul jika dimunculkan dengan jampi tertentu
d.
Ilmu
yang muncul jika yang bersangkutan tidak melanggar pantangan
e.
Ilmu
yang otomatis muncul jika ada bencana yang disengaja untuk mencelakai dirinya
Ilmu kebal
diperoleh melalui cara supra-natural atau supra-rasional. Ia diperoleh secara
mistik.
Menurut
pemilik ilmu kebal, ilmu ini diperoleh dengan caara berguru melalui latihan dan
ukuran keberhasilannya ialah bila dirasakan dan dialami sendiri.
Pada
umumnya ada dua bentuk latihan dalam mempelajari ilmu ini. Pertama, melalui penyucian bathin dan penyucian diri. Kedua, melalui Lathan berkonsentrasi
batin dan fisik serta pengusaan jampi atau amalan tertentu.
3.
Santet
Istilah santet
ialah sebutan yang digunakan di Jawa Timur, di Bali disebut leak, di NTB-NTB
disebut leo-leo, tenung di Jawa Tengah dan teluh di Jawa Barat.
Menurut Van Baal
santet adalah bagian dari sihir, merupakan kekuatan supranatural yang dapat
dipaksa berpartisipasi dengan cara tertentu, dengan jalan baik ataupun jalan
buruk. Clifford Geertz menyatakan bahwa santet adalah sejenis praktek
memasukkan benda-benda asing ke perut korban melalui upacara ritual agar korban
merasa sakit tak terhingga atau mati.
Dari definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa santet adalah sesuatu pengetahuan tentang
makhluk gaib yang dapat diperintahkan untuk mempengaruhi korban dengan
menggunakan simbol-simbol dan upacara ritual.
Sampai saat ini
santet masih merupakan cerita misteri dan bersifat irrasional dan diluar nalar
manusia. Santet dapat diperoleh dengan cara puasa hingga 1000 hari, melakukan
tirakat tertentu pada malam hari ditempat-tempat sepi, ziarah sambil tirakat di
kuburan-kuburan tertentu dan belajar dari guru santet.
Jika seseorang
telah memenuhi syarat-syarat mempelajari santet seperti yang disampaikan
diatas, selanjutnya orang itu harus mempunyai alat-alat santet diantaranya
tongkat cendana, kayu kaboa, gigi harimau, taring babi, pakaian hitam, gelang
dari benang, boneka dari kain putih, jarum, silet, air, buah begretah, dan
mantra-mantra.
4. Pelet
Secara
etimologis pelet mengandung arti memikat, mengambil, pesona, bujukan. Secara
terminologis pelet ialah usaha sadar membujuk, menarik rasa cinta seseorang
dengan cara-cara tertentu.
Berdasarkan
pengertian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa pelet merupakan tindakan yang
disengaja untuk menarik, mengalihkan rasa cinta seseorang kepada pemelet tanpa
didasari sepenuhnya oleh orang yand dipelet. Pelet merupakan jenis ilmu gaib
yang berfungsi untuk mempengaruhi alam bawah sadar seseorang agar jatuh cinta
kepada orang yang mengirim pelet tersebut.
Idrus
al-Kaffi menyatakan bahwa pelet adalah upaya mempengaruhi jiwa seseorang agar
ia menabur rasa cinta kepada pemelet.
Ilmu
pelet bisa diperoleh dengan berguru kepada kiyai, ustadz, dukun, paranormal
atau orang-orang tertentu yang memiliki ilmu itu. Pelet yang dilakukan ustadz
dan kiyai termasuk jenis pelet putih sedangkan pelet yang dipraktekan oleh
dukun dan paranormal adalah jenis pelet hitam.
Pelet
putih bisa diperoleh dengan dua cara, yaitu cara pertama memelet dilaksanakan
pada saat-saat tertentu, misalnya ba’da shalat Ashar, shalat Tahajjud atau
shalat Shubuh. Sambil duduk menghadap kiblat, konsentrasi sepenuhnya ke arah
apa yang sedang dikerjakan. Dengan membaca surat al-Jinn ayat 1-5, maka
datanglah jin urusan cinta, in itu diutus untuk menjinakkan sasaran. Jin yang
dpanggil itu adalah jin muslim. Cara kedua yaitu menggunakan poto kedua belah
pihak. Sesuai shalat Hajat, foto kedua belah pihak dihadapkan, sambil dibacakan
ayat 1-5 surat al-jin. Menurut pengalamannya cara ini tergolong jitu.
Cara
pelet yang dilakukan oleh dukun dan paranormal biasanya sebagai berikut. Dukun
meminta salah satu benda bekas pakai objek seperti sapu tangan, peci atau kain
yang berbau keringatnya, kemudian diambil beberapa benangnya lalu dihembus dan
dibuat buhul-buhul sihir padanya. Buhul-buhul tersebut kemudian ditanam
ditempat yang jauh atau dikerjakan di dalam air atau makanan.
Ada
dua kegunaan pelet, pertama untuk
mengakrabkan persahabatan/pertemanan, mempererat hubungan suami istri,
atasan-bawahan. Kedua, pelet untuk
memelet lawan jenis untuk dijadikan pasangan hidup. Pelet semacam ini
terkaddang dilakukan dengan paksaan yang keras, terkadang sang korban sampai
berpindah agama demi mengikuti kehendak pemelet.
5. Debus
Debus merupakan kesenian bela diri dari Banten yang mempertunjukan kemampuan manusia
yang luar biasa. Misalnya kebal senjata tajam, kebal air keras dan lain- lain.
Dalam prakteknya, debus memang sesuatu
yang luar biasa, seperti:
-
Memakan
kaca dan tidak luka
-
Tahan
ditusuk dengan jarum
-
Kulit
tahan disiram air keras/panas
-
Tahan
api
-
Tidak
mempan digorok atau dibacok
Ada beberapa cara untuk memperoleh ilmu
tersebut, misalnya:
a.
Memiliki
azimat yang diberi guru, atau wirid yang langsung ditiupkan oleh guru melalui
anggota badan.
b.
Melalui
wirid yang harus diwiridkan pada waktu tertentu, sambil berpuasa.
Cara
tersebut memang bermacam-macam, tergantung pada kemampuan orang yang hendak
mendebus dan kemampuan apa yang hendak dipertontonkan.
6. Ilmu
Kanuragan
Ilmu kanuragan ialah ilmu bela diri,
dapat berbentuk kekuatan yang dating dari dalam maupun luar, keduanya merupakan
hasil dari latihan fisik riyadhah.
Ilmu kanuragan bisa diperoleh melalui
cara meditasi atau yoga. Menurut Abdulah M. E. cara memperoleh ilmu kanuragan
adalah sebagai berikut:
1.
Tawassul kepada nabi Muhammad SAW, Kepada Syeikh al-Buni dan
keepada malaikat Muthiya’il.
2.
Membaca
surat al-Ikhlas, al-Falaq dan al-Nas.
3.
Baca
do’a-do’a tertentu.
4.
Lalu
membaca al-Qawiyyu sebanyak 1000 kali.
Macam-Macam Ilmu Kanuragan
Berikut
ada dijelaskan beberapa Macam Ilmu Kanuragan Dan Kegunaannya;
1. Ilmu Kanuragan
atau Ilmu Kebal
Ilmu kanuragan
adalah ilmu yang berfungsi untuk bela diri secara supranatural. Ilmu ini
mencakup kemampuan bertahan (kebal) terhadap serangan dan kemampuan untuk
menyerang dengan kekuatan yang luar biasa. Contohnya ilmu Asma’ Malaikat, Hizib
Kekuatan Batin, Sahadad Pamungkas. dan lain-lain.
2.
Ilmu Kawibawaan dan Ilmu Pengasihan
Inilah ilmu supranatural yang fungsinya mempengaruhi
kejiwaan dan perasaan orang lain. Ilmu Kewibawaan dimanfaatkan untuk menambah
daya kepemimpinan dan menguatkan kata-kata yang diucapkan. Sehingga orang lain
semakin terkesan dan disegani masyarakat. Bahkan tak ada seorangpun yang berani
melawan perintahnya.
Sedangkan Ilmu Pengasihan atau ilmu pelet adalah
ilmu yang berkaitan dengan masalah cinta, yakni membuat hati seseorang yang Anda
tuju menjadi simpati dan sayang. Ilmu ini banyak dimanfaatkan pemuda untuk
membuat pujaan hati jatuh cinta padanya. Ilmu ini juga dapat dimanfaatkan untuk
membuat lawan yang berhati keras menjadi kawan yang mudah diajak berunding dan memulangkan
orang yang minggat.
3. Ilmu Trawangan
dan Ngrogosukmo
Jika Anda ingin tahu banyak hal dan bisa melihat
kemana-mana tanpa keluar rumah, maka kuasailah ilmu terawangan. Ilmu terawangan
bisa digunakan untuk melihat masa yang akan datang ataupun melihat bangsa ghaib
ataupun berkumonikasi dengan bangsa ghaib dimanapun berada. Sedangkan Ilmu
Ngrogosukmo adalah kelanjutan dari Ilmu Terawagan. Dalam ilmu terawangan hanya
mata batin saja yang berkeliaran kemana-mana, sedangkan jika sudah menguasai
ilmu ngrogosukmo seseorang bisa melepaskan sukma untuk melakukan perjalanan
kemanapun dia mau.
4. Ilmu Khodam
Seseorang disebut menguasai ilmu khodam bila orang tersebut
bisa berkomunikasi secara aktif dengan khodam yang dimiliki. Khodam adalah
makhluk pendamping yang selalu mengikuti tuannya dan bersedia melakukan
perintah-perintah tuannya. Khodam sesungguhnya berbeda dengan Jin / Setan,
meskipun sama-sama berbadan ghaib. Khodam tidak bernafsu dan tidak berjenis
kelamin.
5. Ilmu Permainan
(Atraksi)
Ada ilmu supranatural yang hanya bisa digunakan
untuk pertunjukan di panggung. Sepintas ilmu ini mirip dengan ilmu kanuragan
karena bisa memperlihatkan kekebalan tubuh terhadap benda tajam, minyak panas
dan air keras. Namun ilmu ini tidak bisa digunakan untuk bertaruang pada
keadaan sesungguhnya. Contoh yang sering kita lihat adalah ilmunya para pemain
Debus, pemain kuda lumping dan lain-lain.
6.
Ilmu Kesehatan
Masuk dalam kelompok ini adalah ilmu gurah (membersihkan
saluran pernafasan), ilmu-ilmu pengobatan, ilmu kuat seks, dan ilmu-ilmu supranatural
lain yang berhubungan dengan fungsi bilologis tubuh manusia.
Secara umum ilmu kanuragan dapat digunakan untuk:
a.
Untuk
melumpuhkan ilmu hitam
b.
Untuk
membalikkan ilmu lawan
c.
Untuk
menotok lawan dari jarak jauh
d.
Untuk
memukul lawan dari jarak jauh
e.
Untuk
memukul musuh dengan hawa panas, sehingga musuh kepanasan.
7. Ilmu
Laduni
Ilmu Laduni adalah ilmu batiniah yang
bukan merupakan hasil pemikiran. Ilmu laduni adalah ilmu yang diterima langsung
melalui ilham, iluminasi, atau isnpirasi dari sisi Tuhan.
Ilmu laduni diperoleh melalui riyadhah. Riyadhah itu dilakukan di bawah bimbingan guru, biasanya kiyai.
Caranya adalah sebagai berikut:
1.
Harus
meminta maaf kepada orang tua
2.
Membasuh
kedua ibu jari mereka lantas air pembasuh itu diminum
3.
Ber-syahadah
didepan mereka
4.
Berpuasa
yang jumlahnya disesuaikan dengan tanggal kelahiran
5.
Dilannjutkan
berpuasa 41 hari, malamnya membaca wirid
6.
Syukuran
7.
Berhenti
puasa selama 41 hari
8.
Puasa
lagi selama 101 hari dan malamnya wirid al-asmaulhusna diakhiri dengan sedekah
9.
Berhenti
puasa selama 101 hari
10. Puasa lagi selama 1001 hari, malamnya
wirid dan ditambah dengan tasbih, salawat dan do’a-do’a, hari terakhir tidak
makan dan tidak tidur selama 24 jam
Syarat menjalani riyadhah ini harus orang yang
berumur 30 tahun atau sudah menikah.
8. Saefi
Secara
etimologi, kata saefi berasal dari Bahasa arab yang berarti pedang. Dari segi
terminologi, saefi adalah nama ilmu yang terdiri dari rentetan bacaan menurut
bilangan dan waktu tertentu yang disandarkan kepada Allah.
Hakikatnya
ilmu saefi diperoleh seperti memperoleh pengetahuan hikmah. Pengetahuan saefi
adalh salah satu jenis pengetahuan magis putih. Cara memperolehnya pun sangat
beragam, tergantung pada siapa gurunya dan saefi apa yang diinginkan. Namun,
secara umum saefi diperoleh dengan banyak dzikir dan menjauhi maksiat.
Berikut
ini ada beberapa macam saefi dan cara memperolehnya.
1.
Saefi
Dzulfaqar
Pengetahuan
ini, apabila dimiliki, orang yang memilikinya berwibawa.
Cara mengamalkannya sebagai berikut:
a.
Hadiah
kepada Rasulullah SAW dengan membacakan salawat.
b.
Membaca
wirid tertentu sebanyak 21 kali dilakukan pada malam hari selama seminggu.
2.
Saefi
Mughni
Saefi
ini dapat menyebabkan pemilik atau pengamalnya mendadak kaya. Cara
mengamalkannya yaitu:
a.
Hadiah
kepada rosulullah SAW dengan membacakan salawat
b.
Membaca
wirid tertentu sebanyak 300 kali pada malam hari selama seminggu.
3.
Saefi
Umum
Saefi
ini apabila diamakan maka apapun yang dinginkan akan mudah tercapai. Cara
mengamalkannya sebagai berikut:
a.
Shalat
hajat 2 rakaat
b.
Hadiah
kepada Rasulullah SAW dengan membaca salawat
c.
Membaca
wirid tertentu pada malam hari
4. Saefi Antazaman
Saefi ini dapat menyelamatkan orang dari pengaruh
negatif arus zaman.
Dari
beberapa contoh pengetahuan supranatural yang dijelaskan di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa pada umumnya cara memperoleh pengetahuan supranatural adalah
latihan batin yang disebut riyadhah.
Dari riyadhah itu manusia memperoleh
pencerahan, memperoleh pengetahuan yang dalam tasawuf disebut ma’rifah.
C. Pandangan
Filsafat Ilmu terhadap Pengetahuan Supranatural
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia,
yang terdiri atas dua kata: philos (cinta) dan shopia (hikmah,
kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi).
Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata filsafat yaitu pengetahuan dan
penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab asal dan
hukumnya.
Filsafat disebut sebagai Mother of Science atau induk
dari segala ilmu pengetahuan. Dikatakan demikian karena filsafat sendiri
memiliki arti segala ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia, dimana filsafat
dibagi menjadi dua bagian yakni filsafat teoritis dan filsafat praktis.
Filsafat teoritis yang mencakup ilmu pengetahuan alam, ilmu eksakta dan
matematika serta ilmu tentang ketuhanan dan metafisika sedangkan filsafat
praktis mencakup norma-norma, urusan rumah tangga dan sosial politik.
Filsafat merupakan sebuah proses dan bukan merupakan sebuah
produk, sebab filsafat berarti upaya manusia untuk memahami sesuatu secara
sistematis, radikal dan kritis. Jadi secara sederhana dapat dikatakan bahwa
filsafat ilmu adalah dasar yang menjiwai dinamika proses kegiatan memperoleh
pengetahuan secara ilmiah.
Pengetahuan sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu pengetahuan
filsafat, pengetahuan sains, dan pengetahuan mistik. Dikalangan masyarakat,
mistik dijadikan media untuk menyelesaikan masalah karena didalam mistik
itu sendiri ada muatan-muatan kekuatan (magis) yang ampuh untuk dijadikan
jalan keluar. Kadang kala ketentraman jiwa tidak bisa hanya dicapai dengan
materi saja, karena banyaknya masalah yang dihadapi manusia, sehingga
menyebabkan manusia mempunyai Qolbu yang tidak sehat, dengan jalan mistiklah
manusia dapat menemukan ketentraman didalam hidupnya melalui pendekatan kepada
Tuhan.
Struktur Pengetahuan Mistik
Bagaimanapun mistik tidak lepas dari nilai
karena pada kenyataannya mistik itu sendiri dapat digunakan dengan hal-hal yang
menyimpang dari agama dan norma-norma sosial, untuk mengetahui mistik itu
menyimpang atau tidak kita dapat membedakan mistik dalam magis putih dan hitam.
Mistik
Magis Putih,
selalu dekat hubungannya dengan tuhan, sehingga dukungan tuhan yang menjadi
penentu. Mistik magis putih bila dicontohkan dalam Islam seperti mukjizat,
karamah, ilmu hikmah. Mistik Magis Hitam, erat hubungannya
dengan kekuatan setan dan roh jahat. Menurut Ibnu Khaldun penganut magis hitam
memiliki kekuatan di atas rata-rata, kekuatan mereka yang menjadikan mereka
mampu melihat hal-hal ghaib dengan dukungan setan dan roh jahat. Contohnya
seperti santet dan sejenisnya yang menginduk ke sihir. Jiwa-jiwa yang memiliki
kemampuan magis ini dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
·
Pertama, mereka yang memiliki kemampuan
atau pengaruh melalui kekuatan mental atau himmah.
·
Kedua, mereka yang melakukan pengaruh
magisnya dengan menggunakan watak benda-benda atau elemen-elemen yang ada
didalamnya, inilah yang disebut jimat.
·
Ketiga, mereka yang melakukan pengaruh
magisnya melalui kekuatan imajinasi sehingga menimbulkan berbagai fantasi pada
orang yang dipengaruhi, seperti pesulap
Dalam praktiknya baik mistik magis putih maupun mistik magis
hitam memiliki kegiatan yang relatif sama, nyaris hanya nilai filsafatnya saja
yang berbeda. Kesamaan itu terlihat karena mistik magis putih menggunakan wirid
dan do’a sedangkan mistik magis hitam menggunakan mantra, yang keduanya pada
segi praktik sama.
Perbedaan mendasar dari kedua mistik diatas ada pada segi
filsafatnya. Mistik magis putih selalu dekat dan berhubungan dan mendasar
kepada Tuhan, sehingga dukungan Ilahi sangat menentukan. Sedangkan mistik magis
hitam selalu dekat, bersandar dan bergantung pada kekuatan setan dan roh jahat.
Ukuran Kebenaran Pengetahuan Mistik
Kebenaran pengetahuan mistik diukur dengan berbagai ukuran.
Bila pengetahuan mistik itu berasal dari Tuhan, maka ukurannya ialah teks Tuhan
yang menyebutkan demikian. Ada kalanya ukuran kebenaran pengetahuan mistik itu
kepercayaan. Jadi, sesuatu dianggap benar apabila kita mempercayainya. Ada
kalanya juga kebenaran sesuatu teori dalam pengetahuan mistik diukur dengan
bukti empiris dan berdasarkan pengalaman yang terjadi.
Satu-satunya tanda pengetahuan disebut pengetahuan mistik
ialah kita tidak dapat menjelaskan hubungan sebab akibat yang ada di dalam
sesuatu kejadian mistik.
F.
Kesimpulan
Menurut asal katanya, kata mistik
berasal dari bahasa Yunani mystikos
yang artinya rahasia (geheim), serba rahasia (geheimzinning), tersembunyi
(verborgen), gelap (donker), atau terselubung dalam kekelaman (in het duister
gehuld). Jadi, pengetahuan mistik adalah pengetahuan yang mempelajari dan
membahas hal-hal yang bersifat gaib dan misteri.
Pengetahuan mistik adalah pengetahuan
yang tidak rasional (tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan hukum alam); ini
pengertian yang umum. Adapun pengertian supranatural bila dikaitkan dengan
agama ialah pengetahuan (ajaran/keyakinan) tentang Tuhan yang diperoleh melalui
meditasi atau latihan spiritual, bebas ketergantungan pada indera dan rasio
(A.S. Hornby, A Leaner’s Dictionary of Current English, 1957:828).
Objek pengetahuan mistik ialah objek
yang abstrak-supra-rasional, seperti alam gaib termasuk Tuhan, malaikat, surga,
neraka, jin dan lain-lain. Objek-objek yang tidak dapat dipahami oleh rasio,
yaitu objek-objek supra-natural (supra-rasional), seperti kebal, debus, pelet,
penggunaan jin dan santet juga termasuk objek pengetahuan supranatural/mistik.
Terdapat beberapa pengetahuan yang
termasuk kedalam pengetahuan mistik atau pengetahuan supranatural diantarnya
yaitu, sihir, pelet, santet, debus, ilmu kanuragan/ilmu kebal, ilmu laduni dan
ilmu saefi. Sebenarnya masih banyak lagi pengetahuan yang dapat dikategorikan
kedalam pengetahauan mistik ini, tetapi penulis hanya menuliskan beberapa
contoh saja dan memang pengetahuan mistik jenis itulah yang sering kita dengar
dan ketahui.
Dari beberapa contoh pengetahuan
supranatural yang dijelaskan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pada
umumnya cara memperoleh pengetahuan supranatural adalah latihan batin yang
disebut riyadhah.
Dalam kanyataannya mistik secara umum
dibedakan menjadi dua yaitu, pertama Mistik-Magis-Putih,
selalu dekat hubungannya dengan tuhan, sehingga dukungan tuhan yang menjadi
penentu. Mistik magis putih bila dicontohkan dalam Islam seperti mukjizat,
karamah, ilmu hikmah. Kedua
Mistik-Magis-Hitam,
erat hubungannya dengan kekuatan setan dan roh jahat. Mistik magis hitam
contohnya adalah sihir, santet, pelet dan lainnya.
Kebenaran pengetahuan mistik diukur
dengan berbagai ukuran. Ada kalanya ukuran kebenaran pengetahuan mistik itu
kepercayaan. Jadi, sesuatu dianggap benar apabila kita mempercayainya. Ada
kalanya juga kebenaran sesuatu teori dalam pengetahuan mistik diukur dengan
bukti empiris dan berdasarkan pengalaman yang terjadi.
G.
Saran
Meskipun pengetahuan supranatural
atau pengetahuan mistik bebas digunakan dan dimanfaatkan oleh siapapun, penulis
berharap bagi orang-orang yang mempunyai dan menguasai pengetahuan itu
hendaknya digunakan dalam hal kebaikan
saja dan jangan digunakan untuk kejahatan dan keburukan karena apabila kita
salah memanfaatkan ilmu itu yang ada kita akan berbuat syirik, dan perbuatan
syirik itu dibenci oleh Allah. Na’udzubillahi
mindzalik.
H.
Daftar Pustaka
Tafsir,
Ahmad. 2013. Filsafat Ilmu. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
afidburhanuddin.wordpress.com
belajarilmukanuragan.blogspot.com
dhienullah.blogspot.com
indonesiaindonesia.com
wikipedia.co.id
wongalus.wordpress.com